Kuliah Perdana Magister Pendidikan Fisika UAD 2025: Kupas Tuntas Megathrust dan Mitigasinya di Indonesia
Yogyakarta, 12 April 2025 — Program Studi Magister Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta sukses menyelenggarakan Kuliah Perdana bagi mahasiswa baru angkatan 2025 pada hari Sabtu, 12 April 2025. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Google Meet, dengan menghadirkan narasumber ahli nasional di bidang kebencanaan, Dr. Ir. Suko Prayitno Adi, M.Si., M.Kom., IPU, yang membawakan materi bertajuk “Pemahaman Megathrust dan Mitigasinya di Indonesia.”
Acara dibuka dengan sambutan oleh Kepala Program Studi Magister Pendidikan Fisika UAD, Dr. Moh. Toifur, M.Si., yang menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif mahasiswa dan pentingnya pembelajaran tematik berbasis isu kebencanaan dalam pendidikan fisika. Beliau juga menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal yang strategis untuk membekali mahasiswa dengan wawasan kebumian yang relevan dan aplikatif.
Dalam pemaparannya, Dr. Suko Prayitno Adi menjelaskan secara ilmiah mengenai fenomena megathrust yang menjadi salah satu ancaman geologis utama di Indonesia. Ia menguraikan karakteristik zona-zona megathrust yang tersebar di wilayah nusantara, potensi terjadinya gempa besar, serta pendekatan ilmiah dan teknologi dalam mitigasi risiko bencana.
“Pemahaman mendalam terhadap megathrust tidak hanya menjadi bagian dari kajian geofisika, namun juga harus diintegrasikan dalam sistem pendidikan agar tercipta masyarakat yang tanggap bencana,” ujar Dr. Suko.
Kuliah ini diikuti oleh mahasiswa baru S2 Magister Pendidikan Fisika, dosen, dan sivitas akademika lainnya. Antusiasme peserta terlihat dari sesi diskusi interaktif yang berlangsung dinamis, membahas berbagai skenario kebencanaan serta tantangan edukasi mitigasi di lapangan.
Kegiatan ini tidak hanya menandai dimulainya proses pembelajaran di semester genap, tetapi juga menjadi momen penting dalam membangun kesadaran kritis mahasiswa terhadap isu-isu kebencanaan berbasis sains dan teknologi.